Namaku Romi. Aku seorang mahasiswa tingkat akhir di universitas negeri di daerah Setiabudi, Bandung. Saat ini aku sedang disibukkan dengan skripsi. Sementara itu rumahku di daerah Cibiru lewat dari Ujung Berung Bandung. Jauh sekali dari kampusku. Karena kebutuhan skripsi, akhirnya aku memutuskan untuk menyewa kamar kos yang dekat dengan kampus. Supaya lebih fokus juga mengejar skripsiku. Rumahku yang jauh, membuatku sering capek dan lebih memilih tidur saat pulang dari kampus.
Setelah mencari akhirnya aku mendapat kamar kosan yang berada di Jalan Karang Tengah, Bandung. Dengan semangat, malamnya aku langsung memindahkan barang-barangku. Tak banyak yang aku bawa, hanya beberapa barang keperluan sehari-hari saja.
Karena kepindahanku yang begitu cepat, aku belum sempat berkenalan dengan tetangga kosanku. Apalagi aku datang saat malam dan mereka semua tampaknya sudah berada di kamarnya masing-masing. Kamarku berada di lantai dua. Di dalam kamar itu ada lemari yang tertanam di dalam tembok dengan pintu yang digeser. Oke, aku tidak perlu membawa lemari. Menyenangkan sekali.
Malam itu aku sibuk mengatur ruanganku. Dan meskipun saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku masih melanjutkan mengetik skripsi. Mau tak mau aku harus kerjakan karena pagi nanti aku sudah harus memberikan revisi kepada dosen-dosenku.
Rumah kosanku ini ternyata suasananya nampak sepi dan hening sekali. Aku mulai suka karena bisa semakin berkonsentrasi. Tapi..... ketika aku sedang fokus di depan laptop sambil mengerjakan skripsiku, dari ekor mataku kulihat ada sesosok anak kecil yang memperhatikanku. Dia tampak duduk di dalam lemari yang pintu gesernya terbuka. Aku mulai merasakan dingin dari mulai kakiku sampai ke kepala. Aku tidak berani menengok dan terus mencoba konsentrasi ke laptopku.
Namun perasaan ada anak kecil yang duduk sambil memeluk lututnya itu semakin terasa... Tiba-tiba, fiuuuh! Lega sekali saat mulai terdengar ada suara orang ramai-ramai sedang mengobrol dan tertawa di kamar sebelahku. Akhirnya, tanpa mencoba menengok ke arah lemari, aku matikan laptop. Aku mencoba bersikap cuek dan mulai mencoba tidur di dalam selimutku.
Esoknya sekitar maghrib, aku pulang ke kosan. Aku ingin segera mandi, tapi kudengar di dalam kamar mandi sudah ada orang yang mandi duluan. Kebetulan di lantai itu, kamar mandinya di luar kamar dan hanya satu. Hhhh... terpaksa deh aku harus mengantri. Sambil menunggu aku lanjut kembali mengerjakan skripsiku di kamar. Tak lama, aku mendengar orang yang di kamar mandi sudah keluar. Aku langsung mengambil peralatan mandi dan keluar kamar. Tapi baru saja aku keluar kamar, kudengar ada orang yang sedang mandi di kamar mandi.
"Yaaaahhh, keduluan" keluhku kesal. Terpaksa aku menunggu lagi. Saat akan masuk kamar, aku mendengar kamar sebelahku kembali ramai. Saat itu aku berniat akan berkenalan. Tapi jujur aja, aku merasa malu karena tampaknya penghuni kamar sebelah sedang kedatangan teman-temannya. Jadi aku mengurungkan niat.
Beberapa menit kemudian, aku keluar lagi dari kamar dan mengecek kamar mandi. Syukurlah kali ini kamar mandi sudah kosong. Dengan senang aku langsung mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, tampaknya kamar sebelahku sudah tidak ramai lagi. "Pasti mereka sudah pergi lagi", pikirku. Akhirnya aku kembali ke kamarku.
Di dalam kamar aku merasa gerah. Duh, padahal aku baru saja selesai mandi, tapi kok terasa panas sekali ya. Akhirnya setelah memakai baju, aku membuka jendela agar ada sedikit udara yang masuk. Saat aku membuka jendela, pemandangan pohon besar langsung menyambutku. Di sekitar dahan pohon aku sekilas melihat sesuatu seperti sebuah kain spanduk putih yang lepas sebelah kaitannya dan menggantung melayang. Tapi setelah aku perhatikan lagi.... Astaga!!!!! Ternyata itu bukan spanduk! Tapi itu... tapi itu sesosok wanita yang menggelantung... Dengan rambut yang panjang dan matanya menatap tajam kepadaku!!
Saking kagetnya, aku langsung membanting jendela sampai kaca jendelaku pecah. Aku juga langsung berlari keluar dari kamarku. Karena shock akhirnya aku hanya berdiri di depan kamar. Rupanya suara berisik dari kaca pecah itu membuat ibu kosku datang. "Suara apa tadi?? Apa yang pecah???". Aku menceritakan apa yang kulihat barusan. Ibu kosku terdiam sebentar dan berkata, "Memang pohon itu angker. Mungkin tadi itu perkenalan sama adik, karena adik penghuni baru".
Aku langsung merasa kesal, karena ibu kos tidak mencoba memperingatiku tentang pohon itu. Dan aku bertanya, apakah penghuni kamar sebelah juga pernah mengalami hal serupa. Ibu kosku tampak bingung. "Dik, di lantai dua ini hanya kamu saja yang tinggal. Kamar-kamar yang lainnya kosong".
Haaaah?! Astaga!! Jadi sejak kemarin ternyata hanya aku yang tinggal sendiri disini?? Lalu... suara ramai orang mengobrol itu siapa??? Siapa yang tadi mandi di kamar mandi???
source: buku "Nightmare Side"
0 comment(s):
Post a Comment